"tarian kata bernelangsa"

bisikkan kisah laksa kalang kepalang
bersyair alunan kata melanglang
gegap gempita nada menghilang
riskan... semau jadi melenggang

terbias arti ribuan kendali
berjejalan penuh ingin digali
lagi.. umpama makna pun dibeli
sebenar bersih diri tak kembali

dan selaju pedati mengiring luka
bak siraman segumpal duka
meringis pada satu ketika
memerih perih timbulan celaka

ulah laku sepeninggal rasa
tak terbebas dari masa
pada siapa pemberi kuasa
siapkan tari, pembebas nelangsa

medan, malam des'08

ehm...tarian kata bernelangsa??

# secara keseluruhan puisi ini bagus. hanya saja penggunaan kata "bernelangsa" masih terdengar aneh, karena kata ini tidak baku dalam penggunaannya di keseharian. jika ingin memunculkan image baru...bisa2 saja..karena penyair ibarat angin yang tak berbudak dan tak bertuan, namun ada baiknya kesetaraan cara menginderai kata pun di perhatikan.

# bisikkan kisah laksa kalang kepalang
bersyair alunan kata melanglang
gegap gempita nada menghilang
riskan... semau jadi melenggang

> di bait pertama...kira-kira si penulis ingin menggambarkan bahwa kisah demi kisah yang berlalu tak mampu ia tuang lewat kata...tak mampu ia catatkan dalam goresan...semua hilang tanpa catatan.
( riskan... semau jadi melenggang...semau ataukah semua??)
kesalahan ketik bisa merubah makna..jadi kedepan mohon di perhatikan. edit dan baca ulang sebelum akhirnya di post.
Penggambaran yang sempurna di bait pertama dengan pola sajak lama "aaaa"

#bait ke dua
terbias arti ribuan kendali
berjejalan penuh ingin digali
lagi.. umpama makna pun dibeli
sebenar bersih diri tak kembali

> ehm,,di bait ke dua ini penulis berhasil menyalurkan nafas dalam setiap kata. Seolah-olah ingin mengatakan bahwa banyak sekali ilham bermunculan...tak terkira makna berserakan...semua berteriak minta di kumpulkan...semua berjejal-jejal menuntut pembahasan... Saking inginnya yang kuat...sang penyair bahkan "memaksa diri membeli" menggadaikan pikir pahami makna.....namun tak semua kan tersuci..tak semua kan terungkap

#bait ke 3
dan selaju pedati mengiring luka
bak siraman segumpal duka
meringis pada satu ketika
memerih perih timbulan celaka

> penjiwaan dan penghayatan yang memerih,,,mendayu pilu dengan diksi yang sangat menarik. pendeskripsian yang sempurna sehingga sebagai penikmat aku mampu meng-inderai perih yang menyayat

#bait ke 4
ulah laku sepeninggal rasa
tak terbebas dari masa
pada siapa pemberi kuasa
siapkan tari, pembebas nelangsa

> ehm,,,puisi ini sangat kental dengan nilai religi yang menyelusup halus dan begitu lembutnya. hingga..bila pembaca kurang cermat 'meraba' takkan mempu mengindera tingkat kekhusyu'an sang penyair bermonolog dalam diri.

"tari pembebas nelangsa.....sungguh dalam"

salam sastra

zoeys

# puisimu yang ini sudah setingkat lebih maju.... Keep N Touch!!!

trims atas apresiasinya kejora...

semau....emang benar bukan salah ketik
semau=seenaknya

bernelangsa...

pakai imbuhan ber-....biar kata sifat lebih kental mengarah kepada kata kerja...
salam..

btw...

kejora ni spa ya...???

heehehe

salam kenal

huhu...kejora itu Bintang dilangit yang gelap ...

kejora nanyian dibatas usia yang enggan sirna