yang perlu aku garis bawahi adalah :
"tak kuasa ku kau hancurkan mu"

kalimat "ku kau hancurkan mu" terasa belibet.
mengapa tidak diberi tanda baca koma atau jeda?
padahal inti tema/ problem yang sobat angkat ada di sini.

untuk kata "nak" disini sudah sesuai ekspresiang penyair.
kata "nak" dengan tanda baca titik titik sungguh indah dirasakan.

itu pendapat si begajul, kurang senang yaaaa jangan pedulikan

trims
Ponco

ehm....
mama..puisimu kali ini kurang greget!!

pemilihan kata "nak" sudah sangat bagus...
namun dalam perjalanan selanjutnya...
bait demi bait yang kau tulis, kata demi kata yang kau pilih tak mampu mewakilimu menyampampaikan makna seluruh yang ingin kau sampaikan.

aku yakin "kata hati" yang ingin kau beberkan jauh lebih dalam dari apa yang kusaksikan lewat gundukan kata di atas.

jadi menurutku..puisimu kali ini masih memerlukan kerja keras tuk sampai pada tahap penghayatan yang sesungguhnya..

mungkin dengan sedikit editan < maaf semoga berkenan> puisi ini akan jauh lebih baik.

renungkan kembali maksud sesungguhnya yang menjadi inti dari puisi ini.

karena sampai di sini makna yang aku tangkap adalah...
" seorang orang tua yang melakukan sesuatu "yang tak di inginkan" dan secara kasat mata berkonotasi buruk " misalkan saja perceraian. namun sang "orang tua ingin meyakinkan pada buah hatinya bahwa keputusan itu dia ambil tuk kebaikannya..



mama..semoga berkenan



salam sastra


zoeys

wah.... trims semua masukannya... aku akan perhatiin semua saran2 dari para sahabat...